MUSLIMAHKU,SEMALUMU...IMANMU...
Suatu masa aku melihat,
Dua gadis berpapasan dengan hilai tawa panjang,
Mata-mata menoleh tidak mereka hirau,
Tertawa, tertawa dan terus tertawa….
Suatu ketika aku membaca,
Kisah seorang gadis cantik jelita,
"Anakku itu pemalu orangnya," si ibu berbicara bangga...
Tapi, gaya pakainya amat terbuka....
Ketat dan padat, mampu menggoncang sukma.
Suatu saat aku menyapa,
‘Dinding mukabuku’ seorang gadis bertudung labuh,
Nada bicara lewat tulisannya, manja dan amat mesra,
Menyahut gurau senda dan usikan sang jejaka...
Aku merenung semua keadaan itu dengan pandangan sayu...
Di mana letak malu tanda iman dalam dirimu..
Kerana malu dan iman itu bagai saudara seiring sejalan,
Saling melengkapi, saling membutuhkan demi kesempurnaan amalan,
Sirna salah satu dari keduanya, maka tiadalah ia sempurna...
Pandanglah pohon semalu,
Ia lambang iman dan malu muslimah bermaruah,
Dari jauh ia menyeri dengan kembang ungu yang indah,
Namun sebaik mendekat dia segera menutup ‘rupa’,
Tunduk sopan dengan duri bercerakan sebagai perlindungan.
Muslimahku...semalumu...imanmu...
Peliharalah....
Dua gadis berpapasan dengan hilai tawa panjang,
Mata-mata menoleh tidak mereka hirau,
Tertawa, tertawa dan terus tertawa….
Suatu ketika aku membaca,
Kisah seorang gadis cantik jelita,
"Anakku itu pemalu orangnya," si ibu berbicara bangga...
Tapi, gaya pakainya amat terbuka....
Ketat dan padat, mampu menggoncang sukma.
Suatu saat aku menyapa,
‘Dinding mukabuku’ seorang gadis bertudung labuh,
Nada bicara lewat tulisannya, manja dan amat mesra,
Menyahut gurau senda dan usikan sang jejaka...
Aku merenung semua keadaan itu dengan pandangan sayu...
Di mana letak malu tanda iman dalam dirimu..
Kerana malu dan iman itu bagai saudara seiring sejalan,
Saling melengkapi, saling membutuhkan demi kesempurnaan amalan,
Sirna salah satu dari keduanya, maka tiadalah ia sempurna...
Pandanglah pohon semalu,
Ia lambang iman dan malu muslimah bermaruah,
Dari jauh ia menyeri dengan kembang ungu yang indah,
Namun sebaik mendekat dia segera menutup ‘rupa’,
Tunduk sopan dengan duri bercerakan sebagai perlindungan.
Muslimahku...semalumu...imanmu...
Peliharalah....
Mencari dan terus mencari cinta ILAHI.
Jumpa lagi, InsyaALLAH.
Comments
sgt brmakna:-)terima kasih ats pringtnnya akak
Silakan dik. Semoga sampai peringatan ini buat yang membaca.
Jazakillah khairan kathira.Yang baik dari-NYA jua.
Terima kasih. Silakan.
MasyaAllah.. peringatan yang amat bermakna.
menusuk kalbu..
semoga kita tidak lupa.
jzkk!
sudah lama hamba menunggu
bait pena ikhlas darimu
malu muslimah ibarat semalu
durinya iman terpelihara selalu..
terima kasih ukhtie atas coretanmu
Fikir dan zakir...Subhanallah..
sungguh indah setiap ciptaan Allah.hatta sekecil-kecil hidupan pun tetap dapat dikiaskan dalam menjalani kehidupan seharian..
insyaAllah..semoga lahirlah ramai mujahidah agama ;)
minta share ye kak..;)
Ustazah, mohon share penulisan ustazah di blog ana ya...
Semoga dengan tinta ustazah ini, menjadi kalam nasihat dan tarbiah buat ana....
Amin...
Mohon share ye kak...
dah lama saya menunggu kehadiran entry baru dari akk. akhirnya muncul juga . :)
mohon share ye~
Saya rindukan tulisan Kak Ina... Minta izin share ye kak
sentuhan yg amat bermakna..tkasih
"ssgguhnya yg baik itu dr Allah swt..
dan yg buruk itu dari kelemahan kt sendiri"
smoga aku akan menjadi hambaMu yg sentiasa bertaubat" amin
mohon share kak/:)
SubhanaLLAH teringat kisah Fatimah dan RasuluLLAH.
Syukran atas prkongsian.
Mohon izin share. =)
Hadith ini.
Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahawa Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: "WANGIAN BAGI LELAKI ADALAH WANGIAN YANG KERAS - AROMANYA KERAS DAN WARNANYA TIDAK NAMPAK. SEDANGKAN WANGIAN BAGI PEREMPUAN ADALAH WANGIAN YANG WARNANYA NAMPAK DAN AROMANYA TIDAK MENYENGAT".
(Riwayat At-Tarmizi, Abu Dawud, Nasa'i dan Ahmad)...